top of page

Aljazair Setop Cetak Uang


PT. SOLID GOLD BERJANGKA BALI - Pemerintah Aljazair secara resmi menghentikan mencetak uang, Ahad (23/6). Hal itu diputuskan setelah 1,5 tahun Aljazair mencetak uang sebagai upaya membiayai ekonomi nasional di tengah menurunnya cadangan devisa.

Menteri Komunikasi sekaligus juru bicara Pemerintah Aljazair Hassan Rabhi mengatakan opsi pembiayaan tersebut tidak akan lagi dilakukan. Hal itu dinilai dapat memberikan dampak lebih baik bagi negara tersebut.

Rabhi tidak memberi rincian strategi yang diadopsi oleh kabinet untuk menghadapi dampak dari peleburan cadangan devisa negara yang terus berlanjut. Namun, ia mengatakan pemerintah telah mengambil sejumlah langkah menghindari potensi risiko yang dapat membahayakan.

“Pemerintah telah mengambil langkah-langkah menghindari potensi risiko yang dapat membahayakan perekonomian nasional. Menjaga ekonomi negara serta institusi nasional adalah tanggung jawab semua orang,” ujar Rabhi dilansir Xinhua,Senin (24/6).

Sebelumnya, di tengah krisis politik Aljazair, bank sentral negara itu mengumumkan keberatan atas kebijakan ekonomi dan moneter yang diadopsi mantan presiden Abdelaziz Bouteflika. Pernyataan itu dikeluarkan pada 20 April lalu, hanya beberapa pekan setelah pengunduran diri pria yang telah 20 tahun berkuasa itu dilakukan.

Bank sentral Aljazair secara jelas meninggalkan opsi untuk mencetak uang, seperti yang diinginkan oleh mantan perdana menteri Ahmed Ouyahia. Sebelumnya, opsi itu dinilai dapat membendung krisis ekonomi yang dipicu oleh jatuhnya harga minyak negara.

Meski demikian, masih terdapat beberapa opsi yang disebut lebih aman untuk mengatasi krisis ekonomi Aljazair. Banyak partai oposisi serta pakar ekonomi negara itu yang mengkritik opsi mencetak uang.

Namun, Ouyahia membenarkan opsi mencetak uang tersebut dengan alasan dibutuhkan tindakan mendesak yang harus diambil Pemerintah Aljazair. Ia juga meminta dibiayainya hutang publik segera, namun menghindari pembayaran pensiun dan gaji untuk pegawai negeri.

Banyak yang saat itu menilai opsi tersebut hanya akan menunda timbulnya dampak krisis. Hal itu karena opsi tersebut akan membawa inflasi, mengurangi daya beli warga, dan memicu penyusutan lebih lanjut dalam nilai mata uang nasional.

Menurut Bank Sentral Aljazair, dari 55 miliar dolar AS yang dihasilkan dari pembiayaan tidak konvensional, sekitar 20 miliar dolar ditujukan untuk membiayai defisit perbendaharaan untuk 2017, 2018 dan bagian dari 2019. Kemudian, 15 miliar dolar dihabiskan untuk menebus hutang publik kepada perusahaan yang dikelola negara dan menebus obligasi untuk pertumbuhan ekonomi.

Cadangan devisa Aljazair turun karena harga minyak dunia yang mengalami penurunan pada pertengahan 2014. Reformasi yang diprakarsai oleh mantan pemerintah, bertujuan menstabilkan neraca perdagangan tidak mencapai hasil yang diinginkan.

Dalam laporan bulanannya untuk paruh kedua 2018 yang diterbitkan pada 3 Juni, bank sentral mengumumkan cadangan devisa sekitar 79,88 miliar dolar AS pada akhir 2018. Jumlah ini dibandingkan dengan 97,33 miliar dolar AS setahun sebelumnya.


SUMBER : REPUBLIKA.CO.ID

1 view0 comments

Comments


bottom of page