PT. SOLID GOLD BERJANGKA - Sebuah keluarga asal Inggris terpaksa duduk di lantai pesawat dalam penerbangan dari Spanyol menuju Inggris.
Keluarga Taylor mengalami insiden ini sewaktu mereka hendak bertolak ke Birmingham dari Menorca dengan menggunakan maskapai TUI.
Padahal, sebagaimana dituturkan kepada BBC, mereka mengaku telah membayar tiket seharga Pound 1.300 atau setara dengan Rp23,5 juta dan juga telah mendapat boarding pass.
Paula Taylor mengungkapkan bahwa dia, suaminya, dan putri mereka yang berusia 10 tahun sengaja tiba di bandara jauh sebelum waktu penerbangan guna memastikan mereka bisa duduk dalam barisan yang sama.
Mereka pun mendapatkan kursi bernomor 41 D, E, dan F. Namun, ketika sampai di pesawat, mereka mendapati ruang kosong di tempat yang seharusnya terisi kursi.
"Kami hanya menatap satu sama lain seolah-olah berkata 'ke mana perginya kursi-kursi kita?" ujar Paula Taylor.
Begitu semua penumpang menduduki kursi masing-masing, ternyata ada satu kursi kosong tersisa. Paula Taylor memberikan kursi itu untuk Brooke, anaknya. Adapun dia dan suaminya dipersilakan duduk di kursi lipat untuk awak kabin.
Akan tetapi, permasalahan belum kelar. Saat pesawat mengangkasa, awak kabin mulai mengeluarkan makanan dan barang-barang lain yang disimpan di belakang kursi lipat tersebut.
Konsekuensinya, Paula Taylor dan suaminya harus duduk di lantai, di tempat yang seharusnya terisi kursi mereka. Melihat ayah dan ibunya duduk di lantai, Brooke pun bergabung karena tidak mau duduk sendiri.
Keluarga Taylor mengaku diberi ucapan terima kasih dari awak kabin atas pengertian mereka.
Paula mengatakan maskapai TUI menyampaikan penjelasan singkat ketika dia mengungkit masalah ini. Sebagai iktikad baik, TUI memberikan uang sebesar Pound 30 (Rp541.000).
Maskapai TUI menyampaikan penjelasan singkat ketika Paula Taylor mengungkit masalah ini. Sebagai iktikad baik, TUI memberikan uang sebesar Pound 30 (Rp541.000). (BBC)
Baru setelah keluarga Taylor menghubungi BBC, maskapai TUI mengembalikan uang tiket mereka dan mengaku ada "pergantian pesawat pada menit akhir" yang mengakibatkan kursi untuk keluarga Taylor tidak tersedia. Adapun pesawat pengganti memiliki susunan kursi berbeda.
Maskapai tersebut mengatakan "maaf atas cara penanganan situasi tersebut" dan akan menghubungi keluarga Taylor untuk memohon maaf secara langsung.
Otorita Penerbangan Sipil Inggris menegaskan penumpang memang diperbolehkan menduduki kursi awak kabin dalam situasi tertentu. Akan tetapi, penumpang harus mendapat tempat duduk selama penerbangan. Kepada BBC, badan tersebut mengatakan bakal menghubungi TUI untuk meminta penjelasan.
SUMBER : DETIK.COM
Opmerkingen