top of page

Emas Rebound usai Rilis Manufaktur AS


PT SOLID GOLD BERJANGKA - Awan mendung bagi perekonomian justru memberi dorongan bagi aset-aset safe haven.Rilis laporan aktivitas manufaktur AS yang mencapai tingkat terendah 10 tahun memicu investor berbondong-bondong kembali beralih ke emas pada Rabu (02/10) pagi, tepat setelah logam kuning ini melemah ke posisi terendah dua bulan.

Emas berjangka di AS untuk penyerahan Desember naik sebesar $16,10, atau 1%, pada level $1,489 per ons berdasar data divisi Comex di New York Mercantile Exchange (NYMEX).

Emas Spot, yang mencerminkan perdagangan fisik emas, naik $8,17, atau sebanyak 0,6%, pada $1,480,74 pukul 14:22 ET (18:22 GMT).

Rebound terjadi setelah data manufaktur PMI dari Institute of Supply Management mencatatkan posisi terendah dalam satu dekade, jatuh ke 47,8 untuk bulan September dan mengecewakan perkiraan konsensus untuk naik di atas 50.

Hasil laporan ISM ini memicu penghindaran aset berisiko yang luas di Wall Street dan investor buru-buru beralih ke aset safe haven lantaran "merujuk pada pelemahan yang berlanjut dalam produksi manufaktur & industri menuju 2020," ungkap cuitan Twitter Greg Daco, ekonom di Oxford Economics.

Angka-angka itu menunjukkan Amerika Serikat gagal menghindari perlambatan global yang telah banyak disalahkan akibat sengketa perdagangan antara AS dan Cina dan di tengah kekhawatiran seputar Brexit. Yang terakhir ini membara lagi ketika rencana Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mencapai kesepakatan di menit-menit terakhir dengan Uni Eropa untuk menghindari No deal Brexit disambut dengan sikap skeptis di Brussels dan di tempat lain. SOLID GOLD BERJANGKA.

Imbal hasil obligasi pemerintah tenor dua tahun turun 10 basis poin dalam berita tersebut menjadi 1,55% dan ini merupakan tingkat terendah selama lebih dari tiga minggu. Imbal hasil obligasi yang lebih rendah umumnya mendukung harga emas karena meningkatkan perhitungan pengembalian relatif bagi logam kuning.

Emas khususnya bisa berpotensi mengambil untung dari pelemahan imbal hasil lantaran Federal Reserve mungkin akan diminta memotong suku bunga ketiga kalinya tahun ini pada bulan Oktober, setelah dua pemotongan moderat sebanyak 25 basis poin masing-masing terjadi pada Juli dan September silam.

Beberapa analis mengatakan spekulasi pelonggaran Fed lebih lanjut dapat mendorong harga emas naik dalam beberapa hari mendatang, meskipun beberapa berpendapat setelah emas berjangka merosot ke posisi terendah dua bulan $1.470,65 pada hari Senin, penutupan harga di atas $1.492 diperlukan untuk mengembalikan pasar di wilayah bullish.

Baik harga kontrak berjangka dan spot emas terus bertahan di atas level kunci bullish $1.500 sampai penembusan teknikal logam kuning ini minggu lalu. Sejak itu, emas berjangka telah kehilangan nilai hampir $80 dari tingkat tertinggi enam tahun di $1.565 pada 26 Agustus.

"Saya masih berpikir emas beranjak turun kecuali jika bisa ditutup di atas $1.492, dan kita melewatkan kesempatan itu hari ini," Eric Scoles, ahli strategi logam mulia di RJO Futures Chicago mengatakan, merujuk pada penurunan emas berjangka setelah mencapai level tertinggi harian di 1.493,25.

Analis lain dari TD Securities di Toronto, yakin bahwa emas sedang dalam tren naik.

“Kombinasi dari sekitar 75 sinyal perdagangan analisis teknikal menunjukkan bahwa 43% dari sinyal masih condong pada posisi beli emas. Faktanya, sinyal grafik emas menyajikan kasus yang paling menarik dalam sejumlah aset lintas sekuritas, dengan logam kuning ini menjuarai persentase absolut tertinggi dari sinyal yang menunjukkan posisi beli pada basis moving average 60 (hari),” TD Securities mengurai dalam catatan Selasa. SOLID GOLD.

"Ini menunjukkan bahwa sinyal grafik marjinal mendorong penentuan posisi yang sangat condong untuk melikuidasi beberapa posisi beli, tetapi analisis penentuan posisi kami menunjukkan bahwa langkah ini lebih cenderung dikaitkan dengan goyangan kecil posisi beli daripada perubahan besar dalam penentuan posisi," tambahnya.


SUMBER : INVESTING.COM

3 views0 comments

Comments


bottom of page