PT. SOLID GOLD BERJANGKA - Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto tak takut mengakui bahwa dia merasa tak pantas menjadi imam salat. PKS kagumi kejujuran Prabowo.
"Pak Prabowo sudah bersikap jujur soal kapasitas dia dalam soal agama. Karena itu dalam soal ini dia mempercayakan kepada pihak yang lebih memiliki kompetensi," kata Direktur Pencapresan PKS, Suhud Alynudin saat dihubungi, Selasa (18/12/2018).
Alasannya, menurut Suhud, Prabowo benar-benar menerapkan ajaran agama Islam. Ia menjelaskan dalam Islam, imam salat harus merupakan orang yang berkapasitas dalam hal agama.
"Kami kira sikap ini sejalan dengan prinsip dalam ajaran Islam, dimana orang yang memiliki kapasitas keilmuan Islam yang lebih berhak menjadi imam salat," tuturnya.
"Jika orang yang tidak memiliki kapasitas keilmuan, misalnya cara membaca tidak sesuai dengan kaidah yang benar, dikhawatirkan apa yang dia ucapkan akan menyimpang dari arti yang seharusnya," lanjut Suhud.
Suhud melanjutkan, salah satu contoh orang yang dilarang jadi imam salat adalah yang tak fasih baca Alquran. Menurut dia, hal itu menyalahi aturan.
"Justru yang dilarang adalah orang yang tidak memiliki kapasitas keagamaan yang cukup atau cara membaca Alquran tidak fasih, namun tetap nekat menjadi imam salat. Justru itu yang salah," tegas Suhud.
Sebelumnya, Prabowo angkat bicara soal tantangan jadi imam salat yang dilontarkan La Nyalla Mattalitti. Ia mengaku tak pantas jadi imam salat karena cukup tahu diri.
"Suatu saat saya dibilang Islam garis keras, besoknya saya dibilang kurang Islam. Saya nggak bisa jadi imam salat katanya. Ya saya merasa tahu diri. Betul? Yang jadi imam ya harus orang yang lebih tinggi ilmunya," ujar Prabowo dalam pidatonya pada Konferensi Nasional Gerindra di Sentul, Bogor, Senin (17/12).
SUMBER : DETIK.COM
Comments